Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2019

Pujangga Sejak Dulu...

Mungkin hanya aku yang merasakannya... Paling pojok di dalam sebuah ruangan Duduk menikmati semilir angin yang berhembus tanpa henti Sangat lembut... Melengkapi suasana pagi yang sejuk Menggerakkan pohon yang berbunga kuning Tertiup ke sana ke mari tiada henti Menambah pesona bunga yang semakin menarik hati Kuning dan indah dipandang.... Tak mau kalah... Sang matahari pun belum menampakkan wajahnya Padahal hari sudah semakin siang.... Angin... matahari... bunga... Semua menjadi satu... Memperindah hari dengan syahdu... Sungguh indah ciptaan-Mu... Ⓡ Depok, 3 November 2013 Catatan: - Saat dipublikasikan di blog ini, puisi mengalami sedikit revisi. ===== Assalamu'alaykum, teman! Pujangga sejak dulu? Boleh gak sih aku mengklaim seperti itu? hahaha. Karena ternyata puisi di atas aku dapatkan setelah aku melihat-lihat kembali halaman facebook -ku. Jika dilihat dari tanggal publikasi di FB-ku, puisi itu dibuat

Senja... [Puisi Kolaborasi Isti x Reza]

Senja... Apa bagusnya senja? Bukankah fajar tak kalah bagus? Yang kutahu senja itu tanda terenggutnya terang dari dunia... Senja itu tanda kegelapan akan hadir... Dan bukankah di waktu gelap semua terasa lambat? Saat kejahatan memulai aksinya... Saat sang pemantra mulai menjalankan misinya... Tapi kembali lagi, semua sudah jalan takdir Sang Pencipta Ada senja pasti kegelapan akan tiba Ada fajar pasti dunia kembali terang benderang Tak ada keduanya pasti kiamat sudah hadir Dan anak senja hanyalah nama tanpa dia bisa merenungi keindahan penciptanya... Senja... Senja itu adalah awal saat engkau harus melepas lelah dan bersiap menemui Sang Pencipta... Bukankah saat sepertiga malam Allah turun ke langit dunia? Allah menjadikan malam untuk beristirahat seperti yang tercantum dalam surat An-Naba... Bukti kekuasaan Allah dalam setiap noktah-noktah kehidupan di dunia... Bagiku, terkadang senja layaknya hempasan angin... Ia datang menyeruak ke dalam nadi yang paling dalam..

Semeru, Impian Sejak Negara Api Belum Menyerang #3

Assalamu'alaykum, teman! Sebelumnya gua mau berterima kasih untuk yang sudah membaca. Dan di sini gua bakalan lanjutin cerita pendakian gua ke Gunung Semeru bersama teman-teman dari Backpacker Jakarta. Yang belum baca bagian #1 ( di sini ) dan bagian #2 ( di sini ), silakan intip-intip dulu. Isti di Puncak Mahameru Di bagian part 3 ini, gua akan menceritakan perjalanan ke Gunung Semeru yang dimulai dari Stasiun Pasar Senen (PSE). Sebelumnya gua mau minta maaf karena akan ada beberapa detail waktu yang gua lupakan persisnya kapan. Diri ini memang terlalu pelupa, hehe. Yok lanjut, ya. Setelah menempuh perjalanan dari rumah yang penuh dengan drama dalam perjalanannya, akhirnya gua sampai di Stasiun Pasar Senen sekitar 10 menit keberangkatan kereta. Di sini gua gak terlalu panik lagi karena gua yakin tiket kereta sudah diurus oleh Bang Arlan selaku CP jadi gua hanya perlu ketemu dia untuk minta tiket kereta gua. Oh iya, setiap perjalanan yang diadakan oleh BPJ pasti dia