Langsung ke konten utama

Preambule Bercerita

Hallo teman-teman!

Selamat datang di blogku yang masih apa adanya. Aku bukan orang yang penuh dengan kemampuan dlam mendesain sih jadi gak terlalu peduli sama desain blogku ini. Tapi mungkin kalau sudah ada ide mau dihias seperti apa blogku ini, aku akan urusin perintilan-perintilan desainnya, hehe.

Setelah berabad-abad (lebay), kenapa kumulai mengurus blog ini lagi? karena aku tersadar akan suatu hal. Blog ini sudah ada dari zaman aku SMA kelas XI, di mana ada tugas membuat blog di pelajaran TIK, kemudian mem-posting tugas-tugas TIK di sini. Waktu itu aku gak terlalu peduli sama yang namanya blog, hanya sekadar menunaikan sebuah kewajiban agar dapat nilai dan blog ini alay banget, walaupun aku sadar sakarang pun masih alay haha. Kenapa aku bilang alay? karena nama blog ini dulunya adalah Sepatu Qomah, di mana "Sepatu" itu singkatan dari Sebelas IPA Satu dan "Qomah" adalah potongan dari namaku "Istiqomah", haha gak jelas kan.

Eh balik lagi yuk kenapa aku kembali mengurus blog ini. Jadi, aku tersadar akan suatu hal. Ya, aku disadarkan oleh seorang pembicara sekaligus penulis. Qodarullah, beliau mengisi acara Keputrian di Fakultasku, yaitu Fakultas Teknik. Salah satu alasan beliau yang menurutku menjadi motivasi adalah agar di akhirat nanti saat lagi disidang sama Allah beliau punya jaminan untuk memberatkan timbangan amal baiknya, yaitu dengan membuat tulisan yang bermanfaat untuk orang lain. Tahu tulisan beliau bermanfaat gimana? Ya itu biasanya karena ada beberapa testimoni dari orang yang membaca tulisannya kemudian tersadar akan suatu hal kebaikan dan kembali ke jalan yang benar. Selain itu, karena jam terbang beliau sudah banyak dan sudah menerbitkan buku bahkan sudah menjadi pembicara dimana-mana juga. Dari situlah kemudian aku tersadar, menjadi  pergolakkan batin dan juga pikiran, "nanti kalau disidang sama Allah jaminanku apaan ya? Aku sudah punya apa buat jaminan?" Hidup sebagai mahasiswa semester 7 saat ini aku merasa waktu yang luang banget. Banyak hal-hal gabut yang aku lakukan dan gak ada faedahnya. Kebanyakan tidur. Kebanyakan baca novel. Kebanyakan nonton Youtube. Ya Allah, mana bisa hal itu semua dijadikan jaminan di akhirat.

Ya, mulai dari situ aku mau mulai nulis lagi. Qodarullah, selaras juga dengan profesiku sebagai mahasiswa yang sedang menjadi seorang penulis. Penulis skripsi maksudnya hehe. Penulis yang kerjaan menulisnya baru separagraf terus gak tahu lagi selanjutnya seperti apa karena susah banget. Sampai setiap doa dalam sholatku gak pernah terlewat untuk minta ke Allah supaya dilancarkan dalam menulis skripsi. Apalagi dalam menulis skripsi gak sekadar mengandalkan perasaan, skripsi butuh sitasi, butuh baca jurnal. butuh analisis, dan hal lainnya yang gak mudah. Beda deh pokoknya, tapi menjadi trigger-ku untuk semakin mengembangkan potensi dalam diriku untuk menulis apa pun itu konteksnya. 

Dan lagi, selama menulis blog ini aku masih mencari kenyamananku dalam menulis dan membawa ciri khas untuk tulisanku. Sudah banyak draft-draft tulisan untuk blogku, tapi setelah aku baca lagi masih terkesan kaku. Rasanya bukan aku banget yang penuh dengan ke-absurd-an dalam hidup haha. Jadi, sambil mencari inspirasi untuk gaya bahasa dan ciri khas dari blogku, aku bakalan nulis-nulis ringan aja. Semoga bisa berfaedah ya tulisannya.

Cukup sekian preambul dari blog ku ini. Semoga banyak yang baca dan bermanfaat. Sampai jumpa di tulisanku selanjutnya. Bye!


>>>>>>Kuy kita lanjut skripsian<<<<<<<

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pujangga Sejak Dulu...

Mungkin hanya aku yang merasakannya... Paling pojok di dalam sebuah ruangan Duduk menikmati semilir angin yang berhembus tanpa henti Sangat lembut... Melengkapi suasana pagi yang sejuk Menggerakkan pohon yang berbunga kuning Tertiup ke sana ke mari tiada henti Menambah pesona bunga yang semakin menarik hati Kuning dan indah dipandang.... Tak mau kalah... Sang matahari pun belum menampakkan wajahnya Padahal hari sudah semakin siang.... Angin... matahari... bunga... Semua menjadi satu... Memperindah hari dengan syahdu... Sungguh indah ciptaan-Mu... Ⓡ Depok, 3 November 2013 Catatan: - Saat dipublikasikan di blog ini, puisi mengalami sedikit revisi. ===== Assalamu'alaykum, teman! Pujangga sejak dulu? Boleh gak sih aku mengklaim seperti itu? hahaha. Karena ternyata puisi di atas aku dapatkan setelah aku melihat-lihat kembali halaman facebook -ku. Jika dilihat dari tanggal publikasi di FB-ku, puisi itu dibuat ...

Senja... [Puisi Kolaborasi Isti x Reza]

Senja... Apa bagusnya senja? Bukankah fajar tak kalah bagus? Yang kutahu senja itu tanda terenggutnya terang dari dunia... Senja itu tanda kegelapan akan hadir... Dan bukankah di waktu gelap semua terasa lambat? Saat kejahatan memulai aksinya... Saat sang pemantra mulai menjalankan misinya... Tapi kembali lagi, semua sudah jalan takdir Sang Pencipta Ada senja pasti kegelapan akan tiba Ada fajar pasti dunia kembali terang benderang Tak ada keduanya pasti kiamat sudah hadir Dan anak senja hanyalah nama tanpa dia bisa merenungi keindahan penciptanya... Senja... Senja itu adalah awal saat engkau harus melepas lelah dan bersiap menemui Sang Pencipta... Bukankah saat sepertiga malam Allah turun ke langit dunia? Allah menjadikan malam untuk beristirahat seperti yang tercantum dalam surat An-Naba... Bukti kekuasaan Allah dalam setiap noktah-noktah kehidupan di dunia... Bagiku, terkadang senja layaknya hempasan angin... Ia datang menyeruak ke dalam nadi yang paling dalam.....

Perenungan

Pernah gak sih kamu ada di posisi di mana kamu sangat menginginkan sesuatu, kemudian kamu berdoa sampai nangis-nangis tersedu. "Ya Allah aku mau itu" "Ya Allah aku mau Engkau ridhoi hajatku" "Ya Allah aku mau itu, aku mau angkat derajat kedua orang tuaku" "Ya Allah tolong kabulkan diwaktunya nanti" "Ya Allah aku mohon ampun, jangan jadikan dosa-dosaku penghalang atas doa-doaku" "Ya Allah maaf kalau aku minta terlalu duniawi, tapi aku mohon aku mau itu" "Ya Allah kuatkan aku untuk mencapai itu" "Ya Allah tolong ya Allah, kalau bukan Engkau yg menolongku aku minta ke siapa lagi" "Ya Allah maaf kalau aku memaksa, tapi aku akan tetap berusaha semampuku atas apa-apa yang kelak aku hadapi dan lalui untuk mencapai hajatku" "Ya Allah semoga Engkau melihat dan mendengar doa-doaku" " Allahumma laa sahla illa ma jaaltahu sahla wa anta tajalul hasna ila si'ta sahla " Sete...