Langsung ke konten utama

Ada Dia Di Rumah

Angin berhembus dengan kencangnya
Membuat suasana penuh kesunyian
Malam pun semakin mencekam 
Dan udara dingin semakin menggerogoti tulang

Di rumah aku terdiam menyendiri
Tiba-tiba terdengar suara...
Tok.. tok.. tok...
Penasaran...
Kuberanikan menengok ke depan rumah lewat jendela
Tak ada siapa pun
Namun, ada selembaran yang tertinggal di depan pintu rumahku
Entah itu apa, aku pun mengabaikannya

Malam pun semakin larut
Aku pun bersiap untuk melaksanakan tugasku
Meluluhkan si korban dengan mengikat kedua tangannya di ranjang
Hingga...
Terjadilah...
Ya, itulah yang setiap malam kulakukan
Hingga diri ini mati diterkam sang serigala
Ataupun ditusuk oleh pembunuh berantai


Hai kawan! 
Puisi di atas salah satu puisi ciptaanku yang tadinya mau diikutkan juga ke event anniversary Radio WWCPNS. Tapi karena kurang ada inspirasi lagi jadilah cuma 3 bait haha. Ngomong-ngomong ada yang tahu cast apa yang aku jadiin inspirasi puisi? Hmmm apa hayooo?
Yak itu adalah cast-nya Harlot sang "anu" haha. Salah satu cast yang aku idamkan karena bisa terbebas dimakan werewolf atau dibunuh serial killer, tapi kalau sudah apes ya mati mah mati aja dah haha. Semoga puisi aku bisa bermanfaat dan bisa menginspirasi yang mau buat puisi tentang game werewolf. Sampai bertemu di puisi selanjutnya. Bye bye.


Terima kasih sudah berkunjung :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pujangga Sejak Dulu...

Mungkin hanya aku yang merasakannya... Paling pojok di dalam sebuah ruangan Duduk menikmati semilir angin yang berhembus tanpa henti Sangat lembut... Melengkapi suasana pagi yang sejuk Menggerakkan pohon yang berbunga kuning Tertiup ke sana ke mari tiada henti Menambah pesona bunga yang semakin menarik hati Kuning dan indah dipandang.... Tak mau kalah... Sang matahari pun belum menampakkan wajahnya Padahal hari sudah semakin siang.... Angin... matahari... bunga... Semua menjadi satu... Memperindah hari dengan syahdu... Sungguh indah ciptaan-Mu... Ⓡ Depok, 3 November 2013 Catatan: - Saat dipublikasikan di blog ini, puisi mengalami sedikit revisi. ===== Assalamu'alaykum, teman! Pujangga sejak dulu? Boleh gak sih aku mengklaim seperti itu? hahaha. Karena ternyata puisi di atas aku dapatkan setelah aku melihat-lihat kembali halaman facebook -ku. Jika dilihat dari tanggal publikasi di FB-ku, puisi itu dibuat ...

Senja... [Puisi Kolaborasi Isti x Reza]

Senja... Apa bagusnya senja? Bukankah fajar tak kalah bagus? Yang kutahu senja itu tanda terenggutnya terang dari dunia... Senja itu tanda kegelapan akan hadir... Dan bukankah di waktu gelap semua terasa lambat? Saat kejahatan memulai aksinya... Saat sang pemantra mulai menjalankan misinya... Tapi kembali lagi, semua sudah jalan takdir Sang Pencipta Ada senja pasti kegelapan akan tiba Ada fajar pasti dunia kembali terang benderang Tak ada keduanya pasti kiamat sudah hadir Dan anak senja hanyalah nama tanpa dia bisa merenungi keindahan penciptanya... Senja... Senja itu adalah awal saat engkau harus melepas lelah dan bersiap menemui Sang Pencipta... Bukankah saat sepertiga malam Allah turun ke langit dunia? Allah menjadikan malam untuk beristirahat seperti yang tercantum dalam surat An-Naba... Bukti kekuasaan Allah dalam setiap noktah-noktah kehidupan di dunia... Bagiku, terkadang senja layaknya hempasan angin... Ia datang menyeruak ke dalam nadi yang paling dalam.....

Nikah untuk... #IstiBeropini

Assalamu'alaykum, teman-teman! Selamat datang kembali di blog Isti.  Di tulisan kali ini, aku mau mengeluarkan apa yang ada di benakku pada zaman millenials ini. Salah satu fenomenanya adalah menikah di usia muda. Oh iya, ini bukan karena aku baper ya, apalagi jadi ingin menikah di usia yang masih muda juga (tapi kalau Allah takdirkan aku bisa apa haha). Ini hanya sekadar pandanganku aja. Kalau diibaratkan sebuah merk dagang mungkin jadi sebuah benchmark antarproduk dagang, tapi karena ini tentang pandangan atau pendapatku maka dibandingkan juga dengan pandangan yang ada di sekitarku. Gak perlu lama-lama lagi langsung aja intip-intip penjabaranku yuk! Aku ini termasuk orang yang suka analisis-analisis dari data empiris atau analisis yang didasarkan atas observasi atau pengamatan. Di sini aku bukan sekadar berpendapat ya, tapi aku juga mempelajari teori yang ada baik dari buku maupun ulama yang aku simak tausiyahnya untuk membenarkan atau memperbaiki bila ada pendapatku yan...